Penerima Bantuan Bukan Pedagang, P2MPKS Demo ke Kantor Gubernur PBD

Des 15, 2025 | Berita

Sorong, Ratusan pedagang Papua yang terhimpun dalam wadah Pasar Pedagang Mama-mama Papua (P2MPKS) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua Barat Daya untuk menagih janji Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu tentang pemberian dukungan modal usaha bagi mama-mama pedagang Papua yang dijanjikan pada pertemuan Mei 2025 lalu.

“Kami datang ini minta keadilan. Karena para penerima itu bukan pedagang” kata Koordinator P2MPKS, Levina Duwit di Taman Bandara DEO, kota Sorong, Senin (15/12/2025).

Ia mengatakan sejak pertemuan dengan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu pada 24 Mei 2025, pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan kepala-kepala dinas hingga Dewan Perwakilan Papua Barat Daya atau DPRPBD untuk mengurus data, persyaratan untuk mendapatkan bantuan tersebut.

“Waktu pertemuan dengan DPR Papua barat Daya, sekretaris (salah satu dinas) mengatakan ada dana sekitar 30 miliar yang mereka siapkan,” kata Levina di Taman Bandara DEO, kota Sorong, Senin (15/12/2025).

Namun pada saat pencairan, hanya sedikit dari mereka anggota P2MPKS yang mendapatkan bantuan.

“Tapi baru kemarin nama-nama itu keluar, bukan pedagang. Pegawai yang data itu masukan keluarganya. Sedangkan kami yang pedagang ini tidak ada nama,” katanya

Dirinya juga sudah mengecek ke 30 koordinator wilayah P2MPKS. Dari ribuan nama dalam daftar, hanya 2 sampai 3 orang saja dari setiap wilayah yang masuk dalam daftar penerima bantuan pedagang mama-mama Papua.

Pada Jumat, 12 Desember 2025, mereka lalu ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Papua Barat Daya untuk mengajukan komplen, dan memberikan data anggota P2MPKS yang terdaftar.

“Pegawai minta saya dan empat pendamping tunggu kepala dinas atau sekretaris untuk bicara langsung, tapi kami tunggu sampai jam enam sore, lalu suruh kami pulang,” katanya.

Levina mengaku sangat kecewa. Perjuangan mereka setahun lebih itu, dari demonstrasi ke demonstrasi, namun saat pencairan, dana diterima oleh bukan pedagang.

“Ini bukan soal saya saja. Ini menyangkut banyak orang, mama pedagang asli Papua punya perjuangan. Keadilan ini yang kami minta, antara pemerintah dan kami rakyat. Antara Pemerintah dan kami mama-mama pedagang,” katanya.

Perjuangan mereka ini sudah berlangsung sejak lama. Sejak otonomi khusus bergulir pada 2001, Mama mama pedagang di Kota Sorong tidak merasakan bantuan kepada mereka.

“Sejak kota kami tidak diperhatikan, sampai datang Gubernur juga tidak ada keberpihakan. Padahal kami ini dengan tempat jualan yang tidak layak, tetap jualan bertahun-tahun sampai anak-anak Papua itu Sarjana,” katanya mengingatkan.

Ia menekankan kepada para pejabat yang merupakan juga orang asli Papua, untuk menghargai mereka, mama-mama asli Papua.

“Kalian tidak melihat harga diri kami sebagai seorang mama? Empat ribu mama-mama dari empat kabupaten dan satu kota ini mengharap minimal 1.740 mama yang sudah masukan proposal itu dan penuhi semua persyaratan dengan lengkap, hari ini tunjuk banknya dan cairkan di situ,” katanya

Pendamping P2MPKS, Yohanis Mambrasar mengatakan aksi demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan protes atas tidak maksimalnya pelibatan mama-mama pedagang Papua anggota P2MPKS dalam program dukungan modal usaha bagi pelaku UKM OAP yang disiapkan oleh pemerintah pada Desember 2025 ini.

“Padahal program ini merupakan program yang lahir dari perjuangan panjang P2MPKS, yang menemui Gubernur dan DPR dan berujung kompromi pembuatan program ini,” katanya di Taman Bandara DEO, Kota Sorong, Senin (15/12/2025).

Aksi dilanjutkan dengan jalan kaki ke Kantor Gubernur Papua Barat.(*)